• HOME
  • POLITIK
  • HUKUM
  • NARKOBA
  • WAWANCARA
  • EKONOMI
  • PENDAPAT
  • RAGAM
  • NUSANTARA
  • VIDEO
  • POLITISIANA
WIB
NEWSFLASH
Search
Bookmark and Share
POLITIK
Fahri Hamzah (helmi/dok)
Artikel Terkait:
  • Dugaan Korupsi: Bupati Kutim Siap Diperiksa
  • Nazaruddin Sjamsuddin Bebas Bersyarat
  • Ikuti Saran Anak, Permadi Mundur Dari Caleg
  • Dugaan Suap Anggodo Dan Cekal Anggoro
  • Dugaan Markus: Satgas Temui MK, KPK Terapkan Pencegahan
2018-01-12 15:22:01 WIB

Fahri Duga Novanto Akan Ikuti Jejak Nazaruddin

Politikindonesia - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah turut berkomentar soal permohonan Setya Novanto menjadi justice collaborator di kasus korupsi e-KTP. Menurutnya, mantan Ketua DPR itu berniat mengikuti jejak mantan Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin.

Fahri menilai niat Novanto menjadi JC atau saksi pelaku yang bekerja sama dengan KPK agar masa hukumannya diperpendek seperti halnya Nazaruddin.

“Dugaan saya, setya novanto ingin mengikuti rute Nazaruddin yang sukses menjadi JC dan akhirnya dituntut "bersahabat" atau masa2 narapidananya diperpendek. Nazar punya banyak kasus tapi paling cepat keluar Sukamiskin. Sesuatu yang tentu juga dirindukan oleh setiap orang," kata Fahri lewat akun Twitter pribadinya, Jumat (12/01).

Dikatakan Fahri, setelah menjadi JC, Nazaruddin tidak memberikan keterangan secara utuh. Nazaruddin, kata dia, hanya mengungkap tindakan korupsi yang dilakukan kelompok tertentu.

Menurutnya, Nazaruddin paling banyak bicara soal anggota DPR. Dia menyebut status JC Nazaruddin dengan KPK sebagai sebuah persekongkolan.

“Dalam persekongkolan itu, tugas nazar adalah; berbunyi dan diam. Berbunyi tentang satu kelompok dan diam tentang satu kelompok. Maka, anggota @DPR_RI paling banyak dibunyikan. Dan sukses membungkam banyak Orang. Maka merajalela segala kezaliman. Nazar aman," tulis Fahri selanjutnya.

Seperti diberitakan, pengacara Firman Wijaya mengatakan kliennya, Setya Novanto  ingin membongkar pelaku utama dalam perkara korupsi proyek e-KTP. Dia menyebut Novanto akan mengungkap pelaku lain yang terlibat di kasus korupsi yang merugikan negara Rp 2,3 triliun.

“Alasannya ya apa, saksi pelaku bekerja samalah. Pastilah (bongkar pelaku) akan mengungkap," kata Firman, Rabu (10/01).

KPK sendiri masih mempertimbangkan permohonan Novanto tersebut. KPK menyebut mantan ketua DPR itu harus membongkar peran pihak-pihak terkait dalam kasus e-KTP bila ingin menjadi JC.

Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut permintaan sebagai JC harus dibarengi dengan kekonsistenan pihak yang mengajukan. Dia juga mengatakan JC bisa dilakukan dalam bentuk pengakuan bersalah, dalam hal ini terkait dengan kasus korupsi e-KTP. "Justice collaborator itu bisa (dalam bentuk) pengakuan bersalah," kata Agus. 
(zel/kap/rin)
 
FOLLOW US
             
POLITISIANA
Index >>

Boediono Kembali Bicara Kasus Century

Mantan Wakil Presiden Boediono kembali bicara terkait kasus Bank Century yang terjadi saat dirinya m...


Reaksi PAN Atas Ancaman Luhut ke Amien Rais

Pernyataan keras bernada ancaman yang dilontarkan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terhadap...

NUSANTARA
Index >>

Lebaran, KAI Tanjungkarang Sediakan 25.740 Kursi

PT Kereta Api Indonesia Divre IV Tanjungkarang telah menyiapkan 25.740 kursi penumpang selama angkut...


Petani Kebumen Sukses Budidayakan Cabai di Pasir Pantai

Indonesia punya banyak sekali jenis cabai budidaya. Cabai tak hanya bisa dtanam di dataran rendah at...
JAJAK PENDAPAT
Kedepan, Sebagai Negara Demokrasi, Indonesia Sebaiknya Hanya Ada :
2 Partai Hasil Koalisi
3 Partai Hasil Koalisi
Lebih dari 3



Hasil jajak pendapat


HOME | POLITIK | HUKUM | NARKOBA | WAWANCARA | EKONOMI | PENDAPAT | POLITISIANA | NUSANTARA | VIDEO | REDAKSI

Copyright © 2016 PolitikIndonesia.com All rights reserved