• HOME
  • POLITIK
  • HUKUM
  • NARKOBA
  • WAWANCARA
  • EKONOMI
  • PENDAPAT
  • RAGAM
  • NUSANTARA
  • VIDEO
  • POLITISIANA
WIB
NEWSFLASH
Search
Bookmark and Share
NUSANTARA
Ilustrasi (Helmi/dok)
Artikel Terkait:
  • Ditembak OPM, Anggota Brimob Depok Tewas
  • Di Bengkulu Bensin Langka, Eceran Rp17 Ribu
  • Dianaktirikan, Guru Kontrak Sulbar Ancam Mogok
  • Divonis 6 Tahun Penjara, Samsul Lantunkan Doa
  • Di Lampung, Anak-Bapak Sama-sama Bupati
17/09/2014

Kekeringan Melanda 29 Kecamatan di DIY

Politikindonesia - Saat ini kekeringan melanda wilayah 29 kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kekeringan terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Sleman. Bahkan, Kabupaten Bantul telah mengeluarkan kebijakan siaga darurat kekeringan untuk mengatasi kekeringan di wilayahnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DaerahIstimewa Yogyakarta (DIY) Gatot Saptadi mengatakan, terdapat 29 kecamatan di seluruh DIY yang mengalami kekeringan. 

“Paling banyak berada di Kabupaten Gunungkidul yakni sebanyak 18 kecamatan. Sementara di Bantul ada 6 kecamatan diantaranya terdapat di Kecamatan Dlingo, Panggang, Selopamioro, Imogiri, dan Piyungan,” kata Gatot di kantor BPBD DIY, Selasa (16/09).

Sementara di Kulonprogo kekeringan terjadi di empat wilayah. Di antaranya terjadi di Kalibawang, Samigaluh, dan Dekso. Kulonprogo sendiri sudah mengarah untuk mengeluarkan kebijakan siaga darurat kekeringan. Di Sleman terjadi di wilayah Prambanan, namun juga memantau daerah Cangkringan yang sumber airnya juga mengalami penurunan.

"Untuk menangani kekeringan yang bersifat emergency dilakukan dengan droping air. Di wilayah yang kekeringan, BPBD sudah melakukan droping air dan juga ada bantuan dari pihak-pihak lain. Ada juga dari pihak swasta,"kata Gatot.

Jika terjadi kekeringan panjang, kata Gatot, maka BPBD DIY akan membuat rencana operasi dengan menyiapkan 3 langkah. Pertama yang bersifat emergency dengan droping air, kedua dengan mendekatkan sumber air yang ada di masyarakat dengan pipanisasi, dan mencari sumber-sumber air baru dan membuat teknologi embung atau mencari mata air. Kalau ini disetujui BNPB, maka akan dilaksanakan rencana operasi tersebut.
(zel/rin/wan)
 
FOLLOW US
             
POLITISIANA
Index >>

Profesor China Klaim Sukses Bikin Bayi Rekayasa Genetik

He Jiankui, seorang profesor dari universitas di Shenzhen, Cina mengklaim telah berhasil  membu...


Pidato Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR 2018

Berikut Pidato lengakap Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR RI 2018 yang dipimpin Ketua MPR...

NUSANTARA
Index >>

Masyarkat Sultra Diperantauan Diajak Bangun Wilayahnya

Kontribusi masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berada diperantauan sangat dibutuhkan untuk me...


Kendal Gelar Lomba Koleksi Keris Nasional

Beragam cara yang dilakukan warga dalam memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada  bulan ini. ...
JAJAK PENDAPAT
Kedepan, Sebagai Negara Demokrasi, Indonesia Sebaiknya Hanya Ada :
2 Partai Hasil Koalisi
3 Partai Hasil Koalisi
Lebih dari 3



Hasil jajak pendapat


HOME | POLITIK | HUKUM | NARKOBA | WAWANCARA | EKONOMI | PENDAPAT | POLITISIANA | NUSANTARA | VIDEO | REDAKSI

Copyright © 2016 PolitikIndonesia.com All rights reserved