
Ilustrasi (Helmi/dok)
Artikel Terkait:
30/10/2010Ribut Antar Kampung, 7 Rumah Dibakar
Politikindonesia - Perseteruan antarwarga berbeda lokasi yang dibiarkan berlarut-larut akhirnya mencapai puncaknya Sabtu (30/10). Akibatnya tujuh rumah dibakar massa di Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Tujuh rumah tersebut dibakar ketika terjadi bentrokan antarwarga di daerah tersebut. Perselisihan itu melibatkan warga Dusun II dan Kampung Melayu di Desa Amplas, Kabupaten Deli Serdang. Bahkan, akibat bentrokan fisik itu, beberapa warga terluka akibat senjata tajam dan dilarikan ke RSU Dr Pirngadi Medan.
Selain pembakaran rumah warga, juga terjadi pengrusakan lahan perladangan yang ditanami jagung, pisang, dan tanaman lainnya milik warga.
Latar belakang perseteruan antarwarga tersebut akibat perebutan lahan. Kasus ini sudah berlangsung cukup lama. Namun, tidak ada penyelesaiannya oleh pemerintah setempat. Akibatnya kasus perkelahian itu sering terjadi. Beberapa kali emosi massa masing-masing warga mencuat ke permukaan.
Puluhan petugas kepolisian dikerahkan untuk mengamankan aksi perkelahian tersebut. Akibat peristiwa tersebut, warga Kampung Melayu terpaksa mengungsi untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini.
Salah seorang warga Kampung Melayu, Ari,35, mengatakan, aksi keributan di kampung mereka sudah terjadi selama tiga hari ini. Namun, katanya, warga yang tinggal di kampung itu tetap sabar dan tidak melakukan perlawanan.
"Namuni hari ini mereka menyerang dan membakar sejumlah rumah. Tindakan ini tidak boleh dibiarkan dan pelakunya harus diusut pihak berwajib," kata Ari.
(ar/na) Tujuh rumah tersebut dibakar ketika terjadi bentrokan antarwarga di daerah tersebut. Perselisihan itu melibatkan warga Dusun II dan Kampung Melayu di Desa Amplas, Kabupaten Deli Serdang. Bahkan, akibat bentrokan fisik itu, beberapa warga terluka akibat senjata tajam dan dilarikan ke RSU Dr Pirngadi Medan.
Selain pembakaran rumah warga, juga terjadi pengrusakan lahan perladangan yang ditanami jagung, pisang, dan tanaman lainnya milik warga.
Latar belakang perseteruan antarwarga tersebut akibat perebutan lahan. Kasus ini sudah berlangsung cukup lama. Namun, tidak ada penyelesaiannya oleh pemerintah setempat. Akibatnya kasus perkelahian itu sering terjadi. Beberapa kali emosi massa masing-masing warga mencuat ke permukaan.
Puluhan petugas kepolisian dikerahkan untuk mengamankan aksi perkelahian tersebut. Akibat peristiwa tersebut, warga Kampung Melayu terpaksa mengungsi untuk menjaga hal-hal yang tidak diingini.
Salah seorang warga Kampung Melayu, Ari,35, mengatakan, aksi keributan di kampung mereka sudah terjadi selama tiga hari ini. Namun, katanya, warga yang tinggal di kampung itu tetap sabar dan tidak melakukan perlawanan.
"Namuni hari ini mereka menyerang dan membakar sejumlah rumah. Tindakan ini tidak boleh dibiarkan dan pelakunya harus diusut pihak berwajib," kata Ari.